Makalah: PENDUDUK
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
ILMU SOSIAL DASAR
DOSEN: Lukman ikhwana
OLEH:
Raafi Aliy Kurnia
Bintoro
58414665
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gundarma
2014
KATA PENGANTAR
Pertama-tama mari kita panjatkan puji
syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya.
Sehingga pada saat ini saya bisa dan berhasil untuk mengerjakan dan
menyelesaikan tugas “Makalah: PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN” . Mata kuliah
Ilmu Sosial Dasar Dosen Lukman Ikhwana.
Makalah ini berisikan pembahasan
tentang Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan. Di makalah ini, penulis berusaha
semaksimal mungkin dan sangat berharap agar pembaca mengerti, paham dan
menambah informasi tentang Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan. Saya menyadari
bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata saya sampaikan Terimakasih
kepada semua pihak. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita,
Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan kumpulan dari
penduduk. Dan yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat bersosial.
Jadi, hubungan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan
yang saling menentukan.
Di
era modern ini kemajuan tekhnologi dan informasi sangat mempengaruhi pada
kehidupan sosial masyarakat. Kemajuan tekhnologi dan informasi juga
mempengaruhi aspek-aspek kehidupan dan berdampak pada penduduk, masyarakat dan
kebudayaan.
Pertumbuhan
penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang
meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya.
1.2
Rumusan Masalah
Mengulas tentang
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
1. Pengertian penduduk
2. Pengertian masyarakat
3. Pengertian kebudayaan
1.3
Tujuan Permasalahan
1. Mengetahui pengertian Penduduk
2. Mengetahui pengertian masyarakat
3. Mengatahui pengertian kebudayaan
1.4
TUJUAN
1. Agar lebih mengetahui definisi
pengertian Penduduk, Masyarakat Dan Kebudayaan
2. Agar dapat mempertahankan kebudaya nasional
indonesia agar tidak direbut bangsa lain
3. Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah
dan tugas Ilmu Sosial Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan
adalah tiga hal aspek kehidupan yang saling berkaitan. Salah satunya sangat
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan
satu sama lain karena dapat saling menentukan. Penduduk bertempat tinggal di
dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula dan kemungkinan
akan terbentuknya suatu masyarakat dari akibat perkumpulan penduduk tersebut.
Begitu pula dengan Kebudayaan yang terlahir, tumbuh dan berkembang dalam suatu
masyarakat. Menurut Selo Soemarjidan mengatakan bahwa Masyarakat adalah
Orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Jadi hubungan
antara Penduduk, Masyarakat dan Budaya merupakan hubungan yang saling
menentukan.
Dalam Sosiologi penduduk adalah
perkumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Penduduk dapat didefinisikan menjadi dua yaitu Orang yang tinggal di daerah
tersebut dan Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Maksudnya dapat di katakan penduduk
suatu daerah tersebut bila memiliki surat resmi untuk tinggal di tempat
tersebut misalknya memiliki sebuah KTP (Kartu Tanda Penduduk) untuk menjadi Penduduk
resmi Negara Indonesia.
1. Penduduk
Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa
didefinisikan menjadi dua: Pertama orang yang tinggal di daerah tersebut. Dan
kedua orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata
lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti
kewarganegaraan sperti KTP yang digunakan sebagai identitas WNI(Warga Negara
Indonesia).
Dalam arti luas, penduduk atau
populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat
tertentu misalnya pohon bakau yang terdapat pada hutan bakau, atau kera yang
menempati hutan tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda
sejenis yang terdapat pada suatu tempat, misalnya kursi dalam suatu gedung
sekolah. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk adalah
manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya (Ruslan H.Prawiro, 1981 : 3).
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan
populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah
individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran.
Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah
pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan nilai
pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk
dunia.
Salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk adalah masalah ekonomi. Maksud dari masalah ekonomi ialah
terbatasnya lapangan kerja yang ada di lingkungan masyarakat sekitar,
diantaranya ialah meningkatnya angka pengangguran, meningkatnya angka
kemiskinan, anak-anak putus sekolah, serta kejahatan timbul dimana-mana. Berikut
adalah data tabel jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830-2006.
TAHUN
|
JUMLAH PENDUDUK
|
PERKEMBANGAN/TAHUN
|
1830
|
1 Milyard
|
1%
|
1960
|
3 Milyard
|
1,7%
|
1975
|
4 Milyard
|
2,2%
|
1987
|
5 Milyard
|
2%
|
1996
|
6 Milyard
|
2%
|
2006
|
7 Milyard
|
2%
|
Sumber : Iskandar N ,
Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia.
2. Masyarakat
Masyarakat merupakan kumpulan dari penduduk yang mempunyai
hubungan dan mempunyai kepentingan untuk bersama. Menurut Koentjaraningrat
masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system
adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu,dan yang terikat oleh suatu rasa
identitas bersama. Dalam arti sempit atau arti kata masyarakat berasal dari
kata bahasa Arab “syaraka” berarti ikut serta atau berpartisipasi.
Masyarakat dalam arti lain adalah sejumlah manusia yang
merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai
kepentingan yang sama. Seperti sekolah, keluarga,perkumpulan dan Negara semua
adalah masyarakat. Dalam ilmu sosiologi ada dua macam masyarakat, yaitu
masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat
hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin
antara mereka. Sedangkan pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih
antara anggota-anggota nya.
Dalam Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan melihat
dari cara bermata pencaharian. Para pakar ilmu sosial telah mengidentifikasikan
masyarakat menjadi beberapa golongan
yaitu masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam,
dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban.
Beberapa pakar ilmu sosial juga telah menganggap bahwa masyarakat industri dann
pasca-industri sebagai kelompok yang terpisah dari masyarakat agrikultural
tradisional.
Fungsi Masyarakat
Adapun fungsi masyarakat bagi kehidupan manusia menurut
Suhadi adalah:
a. Untuk melindungi anggota masyarakat
atau untuk menghindari segala penderitaan, perpecahan, perselisihan dan segala
bentuk kejahatan yang timbulkan oleh individu maupun kelompok yang ada dalam
masyarakat atau dari luar masyarakat itu sendiri.
b. Untuk menyususn kelangsungan hidup,
manusia menuju tertib dan damai sesuai dengan cita-cita warga masyarakat yang
bersangkutan yang mudah bersatu dalam mayarakat. Semakin kuat pertahanannya
sehingga segala kepentingan keselamatan serta kebutuhan hidupnya akan lebih
terjamin.
c. Sistem komunikasi akan lebih lancar
apabila dibandingkan dalam bentuk individu, karena masyarakat itu dapat
berbicara menggunakan bahasa, mengetahui adat istiadat. Stabilitas pribadi akan
lebih terarah dalam bentuk positif, sehingga tujuan dari terbentuknya
masyarakat itu tercapai.
3. BUDAYA
Budaya adalah hasil dari masyarakat
bersosial. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Individu adalah kesatuan utuh antara jasmani dan rohani.
Setiap individu mempunyai ciri khas dan kebutuhan yang tersendiri. Dalam
memenuhi kebutuhan tersebut,setipa individu membutuhkan individu lain. Karena
itulah individu selalu hidup berkelompok membentuk masyarakat.
Masyarakat adalah sejumlah orang
yang hidup dalam suatu daerah saling berhubungan dan terikat satu sama lain
sehingga memiliki rasa solidaritas dan menghasilkan kebudayaan.
Setiap individu dalam masyarakat
mempunyai peran dan kedudukan yang berbeda. Setiap individu diharapkan dapat
berperan sesuai dengan kedudukannya sehingga tercipta
ketertiban,kenyamanan,kesetabilan hidup bermasyarakat,yang akhirnya tujuan
bersama dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar