Makalah: INDIVIDU,
KELUARGA DAN MASYARAKAT
ILMU SOSIAL DASAR
DOSEN: Lukman ikhwana
OLEH:
Raafi Aliy Kurnia
Bintoro
58414665
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gundarma
2014
KATA PENGANTAR
Pertama-tama mari kita panjatkan puji
syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya.
Sehingga pada saat ini saya bisa dan berhasil untuk mengerjakan dan
menyelesaikan tugas “Makalah: INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT” . Mata kuliah
Ilmu Sosial Dasar Dosen Lukman Ikhwana.
Makalah ini berisikan pembahasan tentang Individu, Keluarga
dan Masyarakat. Di makalah ini, penulis berusaha semaksimal mungkin dan sangat
berharap agar pembaca mengerti, paham dan menambah informasi tentang Individu,
Keluarga dan Masyarakat. Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya sampaikan Terimakasih
kepada semua pihak. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita,
Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia
adalah salah satu makhluk hidup yang diciptakan oleh tuhan di muka bumi ini
yang hidup dibekali dengan akal dan hidup dengan cara berkelompok saling
membutuhkan satu sama lain, mereka juga memiliki organisme yang terbatas di
bandingkan dengan makhluk hidup lain ciptaan tuhan. Oleh karna itu manusia
untuk megatasi keterbatasan kemampuan organisasinya itu, manusia mengembangkan
sistem-sistem dan hidupnya melalui kemampuan akalnya seperti sistem mata
pencarian dan sitem perlengkapan hidup lainnya.
Naluri manusia untuk selalu
berhubungan denga oranglain disebut “gregariousness” oleh karena itu manusia
disebut dengan makhluk sosial. Dengan adanya naluri ini, manusia mengembangkan
pengetahuaannya dan memberikan makna pada hidupnya, sehingga timbul yang kita
kenal sebagai kebudayaan ya itu sistem interintregasi dari perilaku manusia
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia dikenal dengan
makhluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan.
Manusia itu pada hakekatnya
adalah makhluk sosial,tidak dapat hidup menyendiri. Manusia itu merupakan
makhluk yang bergaul, berinteraksi. Perkembangan ini menjadikan
kesatuan-kesatuan manusia,kelompok sosial yang berupa keluarga dan masyarakat
maka terbentuklah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau
organisasi sosial yang mengatur hidup mereka, memenuhi hidupnya.
1.2
Rumusan Masalah
Mengulas tentang Individu,
Keluarga dan Masyarakat.
1. Pengertian Individu
2. Pengertian Keluarga
3. Pengertian Masyarakat
1.3
Tujuan Permasalahan
1. Mengetahui pengertian Individu
2. Mengetahui pengertian Keluarga
3. Mengatahui pengertian Masyarakat
1.4
TUJUAN
1. Agar lebih mengetahui definisi
pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat
2. Agar dapat mempertahankan kebudaya nasional
indonesia agar tidak direbut bangsa lain
3. Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah
dan tugas Ilmu Sosial Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Individu
Kata “ Individu” berasal dari kata
latin, yaitu individuum, berarti “yang tak terbagi”. Jadi merupakan suatu
sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas.[3] Arti lainnya adalah sebagai pengganti “orang seorang” atau manusia
perorangan. Disini terlihat bahwa sifat dan fungsi manusia, sebagaimana ia
hidup di tengah-tengah individu lain dalam masyarakat.
Individu bukan berarti manusia
sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan
yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan, dapat kita uraikan, bahwa
individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam
lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah
laku spesifik dirinya.
Makna manusia menjadi individu
apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang
bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang
sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau
aktualisasi diri.
Manusia sebagai individu memiliki tugas pada dirinya
sendiri yaitu:
a.
Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi
serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut
mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap
dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
b.
Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi
serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut
mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap
dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
2. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang
yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan
dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan
darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan
warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah
lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga:
a.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
b.
Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh
satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang
hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu
untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
c.
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu
yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).
Berbagai
peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a.
Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan
anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya.
b.
Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari
anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok
dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
c.
Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan
psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.
Tugas-tugas Keluarga
a.
Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
b.
Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam
keluarga.
c.
Sosialisasi antar anggota keluarga
d.
Pengaturan jumlah anggota keluarga
e.
Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
f.
Penempatan anggota-anggota keluarga dalam
masyarakat yang lebih luas.
g.
Membangkitkan dorongan dan semangat para
anggotanya
Fungsi
Keluarga
a.
Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga
adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
depan anak bila kelak dewasa.
b.
Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan
fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
c.
Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal
ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga
anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
d.
Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini
adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota
yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam
keluarga.
e.
Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini
adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam
kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa
ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah
di dunia ini.
f.
Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal
ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi
keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
keluarga.
g.
Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi
rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting
bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat
dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dsb.
h.
Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam
hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
i.
Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman
diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
3. Pengertian Masyarakat
Dalam bahasa inggris, masyarakat
disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat
berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling
berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang
bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan
lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan
pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan
interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan
dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian
masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
a.
menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan
kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan
sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak
rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
b.
menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu
struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat
adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
c.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan
suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
d.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat
merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu
yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia
tersebut.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki relasi atau
hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan yang
dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara komponen-komponen
tersebut.
Individu tidak akan jelas
identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyrakat yang menjadi latar
belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil jarak
dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan
dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan
barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan
sosialnya yaitu masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar